Page 421 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 421

adalah salah satu tamu. Saat itu, Mbah Kiai Rozak masih di rumah. Rumahnya di
           luar kompleks pondok namun tidak terlalu jauh.

                  Ini yang paling bikin gempar. Yang mengimami salat Subuh adalah tamu
           yang  merupakan  penggembira  Muktamar  Muhammadiyah-‘Aisyiyah.  Padahal
           itu di pondok NU. Alamak, kok bisa?

           “Santri belum banyak yang di masjid. Mereka pada kaget kok sudah ikomat.
           Yang ngimami juga bukan Mbah Kiai. Pakai kaus dan bercelana panjang lagi,”
           ujar Bu Ari sambil tertawa.

                  Mbah Muid, adik Mbah Kiai Rozak, yang rumahnya mepet masjid, juga
           menjadi  makmum.  “Saya cross  check anak-anak,  ternyata  imamnya  pakai
           qunut. ‘Pakai qunut, kok, Bu, tetapi tidak wiridan. Habis salat langsung pergi

           semua,” ujar Bu Ari menirukan ucapan santri.
                          Sambil guyonan,  Bu  Ari  bilang  kemungkinan  yang ngimami itu

                  Muhammadinu (Muhammadiyah-NU), karena memakai qunut. Setelah
                  para tamu itu bertolak ke Manahan, santri melanjutkan dengan wiridan.
                451
                  Yang memimpin Mbah Muid.

                          Saat saya bilang apakah mungkin mereka takut terlambat masuk
                  Stadion Manahan, Bu Ari mengatakan bisa jadi mereka kesusu. “Mbah

                  Muid nutukke (melanjutkan) wiridan. Mujahadah agak  panjang.  Lalu
                  dikasih wiridan. Masalahnya bukan gimana-gimana, tetapi kaget saja,”
                  lanjut Bu Ari.

                          Menurut  Bu  Ari,  dalam  tradisi  NU,  orang  berebut  ndak  mau
                  ngimami.      Malah     ingin    jadi    makmum        dalam     salat.

                  Istilahnya ngalap barokah.  Lah  ini  malah  berinisiatif   menjadi  imam,
                  hehehe.

                  Disarikan dari Penggembira Muhammadinu, Ngimami Salat Subuh di Pondok NU


          4)  TIDAK HAFAL QUNUT



                                  Matahari Terbit
    408                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   416   417   418   419   420   421   422   423   424   425   426