Page 425 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 425
beragama Islam?”. Mereka tahu persis yang ditanyakan Kyai Haji Ahmad Dahlan
itu.
Pak Hadjid muda, bercerita kepada saya, “Bukan main tulusnya
pertanyaan Kiyai Haji Ahmad Dahlan itu”. Sebenarnya pertanyaan itu
sederhana, tapi tidak ada yang sanggup menjawab. Akhirnya gagasan Haji Agus
Salim tidak kesampaian. Muhammadiyah urung jadi partai politik.
Sumber: Transkrip Ceramah KH. S. Ibnu Juraimi, “MAKNA BERMUHAMMADIYAH” (Bahan
Latihan Instruktur Nasional Muhammadiyah, 2007)
7) MAU BERBUAT BAIK, KOK DI CEGAH….?
Pada waktu dialog setelah acara pengajian akbar di Banyuwangi Jawa
Timur, K.H.A Dahlan banyak tidak memberikan layanan dan jawaban dari
pertanyaan yang tidak terkait dengan persyarikatan Muhammadiyah. Sehingga
massa berteriak-teriak; “ Dahlan Kalah !, Kyai palsu,” dan sebagainya.
Sesudah pulang ke Jogja, beliau mendapat surat kaleng, yang berisikan
ancaman; “Hey …Kyai palsu !, kalau berani datang sekali lagi ke Banyuwangi,
akan kami sambut dengan kelewang dan istrimu akan dijadikan pelayan..!”
Mendapatkan surat kaleng seperti itu maka K.H.A Dahlan merasa tertantang,
maka kemudian beliau bergegas menuju ke Banyuwangi kembali, walaupun
keluarga dan kerabat melarangnya.
Sesampainya di stasiun kereta api Banyuwangi, beberapa orang polisi
menemuinya, dan meminta Kyai agar membatalkan rencananya untuk
mengadakan rapat akbar, dan kembali saja ke Jogjakarta. Mendapatkan saran
seperti itu maka K.H.A Dahlan menjawab; “ Menier-menier… ini aneh ?, saya
datang ke sini akan melakukan kebaikan, kok dicegah, sementara mereka akan
melakukan kejahatan akan membunuh saya, kok justru dibiarkan !”
Matahari Terbit
412 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul