Page 168 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 168

Melihat  kepergian  Rongga  hidung  belang  tersebut,  Rara  Sudarmi
           bernafas panjang dan merasa lega. Dengan tidak sadar dia cukup meyakinkan,

           karena Ki Demang adalah orang yang hidup sederhana. Dia tidak pernah berfikir
           hidup untuk menumpuk kekayaan harta benda. Dia lebih banyak memberikan
           perhatiannya pada peningkatan hidup batiniah serta kepentingan masyarakat

           sekitarnya.
                  Karena itulah timbul rasa khawatirnya, sedih dan bingung. Dia belum
           tahu  benar  tentang  sifat  dan  keinginan  Ki  Panji  Harjadipura,  orang  tua  Rara

           Sudarmi. Kalau saja orang tua Rara Sudarmi lebih melihat dan mengharapkan
           kedudukan  dan  kekayaan,  tentu  saja  lamaran   Rongga  Puspawilaga  lah yang
           akan diterima. Untuk dirinya sangat tipis kemungkinan berhasilnya memperistri

           Rara Sudarmi. Dalam kesedihan dan kebingungannya itu itu Ki Demang berjalan
           sampai di bawah pohon Nongko Doyong. Akhirnya dia bersemedi di tempat itu,

           dan ingin meminta pertolongan Nyai Gadung Mlathi, penunggu pohon Nongko
           Doyong.
                  Ternyata berhasil Harapan Ki Demang. Nyai Gadung Mlathi muncul di

           hadapannya,  serta  menanyakan  masalah  yang  menjadikan  dirinya  begitu
           bersedih  hati.  Ki  Demang  segera  menjelaskan  Segala  peristiwa  dan  masalah

           yang  telah  dihadapinya,  juga  hal-hal  yang  menjadikan  dirinya  begitu  sedih.
           Setelah  penjelasan  Ki  Demang  selesai  Nyai  Gadung  Mlathi  menyatakan
           kesediaannya untuk membantu. Selain itu memberikan nasehatnya, agar bila

           ternyata  Rongga  Puspawilaga  juga  mengajukan  lamaran  maka  Rara  Sudarmi
           harus  minta  diadakan  sayembara.  Sayembara  itu  berwujud  sayembara

           memanah  dengan  5  anak  panah.  Siapa  yang  dapat  mengenai  lebih  banyak,
           dialah  yang  akan  menjadi  suaminya.  Sedangkan  tempat  dilaksanakan
           sayembara  memanah  tersebut  haruslah  di  bawah  pohon  Nongko  Doyong.

           Selesai mengutarakan kata-katanya, Nyai Gadung Mlathi menghilang.
                  Dengan bergegas Ki Demang segera pulang, dan memberitahukan apa
           yang telah didapatnya dari Nyai Gadung Mltahi. Mbok Niti ikut bergembira pula.



                                  Matahari Terbit
    155                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   163   164   165   166   167   168   169   170   171   172   173