Page 169 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 169
Dia segera menyarankan, agar adiknya segera saja Berangkat mengajukan
lamaran ke Semanu, dan juga memberitahukan masalah sayembara tersebut
kepada Rara Sudarmi.
Kalau waktu pulang mengantar Rara Sudarmi, Ki Demang dalam keadaan
lesu dan kebingungan, maka kali ini kepergiannya dengan segala
kegembiraannya, walaupun hatinya sisa-sisa rasa cemas sedikit-sedikit masih
juga timbul. Langkahnya terasa lebih ringan dan cepat. Karena itulah dalam
waktu yang dirasa lebih pendek, Ki Demang sudah sampai di rumah Ki Panji
Harjadipura di Semanu. Walaupun kedatangannya kali ini tidaklah sendirian,
tetapi dengan beberapa orang sebagai wakil keluarga, sebagaimana layaknya
upacara melamar, hanya dalam bentuk yang sangat sederhana dan secukupnya
saja.
Dalam kesempatan yang ada, Ki Demang memberitahukan pada Rara
Sudarmi tentang kemungkinan lamaran yang datang dari Rongga Puspawilaga.
Bila benar terjadi Rara Sudarmi supaya meminta, agar pemilihan calon suami
tersebut didasarkan dengan sayembara memanah. Siapapun yang dapat
memanah lebih banyak dengan masing-masing membawa 5 anak panah dia lah
yang menang dan akan mendapatkan dirinya sebagai istrinya. Sedangkan
tempat dilaksanakannya panahan tersebut adalah di bawah pohon Nongko
Doyong.
Dua tiga hari kemudian setelah Ki Demang meninggalkan Semanu,
datanglah utusan lamaran dari rongga Puspa wilaga dengan membawa
bermacam-macam barang hantaran yang serba mahal dan indah. Ki Panji
Harjadipura, ayah Rara Sudarmi, tidak berani memutuskan menolak begitu saja,
karena dia juga sudah tahu siapakah Rangga Puspawilaga itu. Tetapi untuk
menerimanya dia juga tidak sampai hati, karena dia juga sudah tahu hubungan
yang ada antara putrinya dengan Ki Demang Wanapawira. Karena itu akhirnya
dia menyerahkan jawabannya kepada anaknya sendiri yaitu Rara Sudarmi.
Matahari Terbit
156 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul