Page 170 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 170
Dari Rara Sudarmi akhirnya didapat juga jawaban tersebut, dikarenakan
ada 2 pelamar, maka dia tidak langsung memilih salah seorang tetapi dia
mengadakan sayembara memanah, siapapun yang menang dialah calon
suaminya. Mendengar jawaban Rara Sudarmi yang cukup jelas, utusan segera
kembali dan meninggalkan Semanu, untuk segera dapat menyampaikan hasil
lamaran itu.
Dengan gembira Penuh tawa cekakakan, Rongga Puspawilaga menerima
jawaban Rara Sudarmi dari utusan yang dikirimkannya. Karena dia begitu yakin
akan kemampuannya berolah senjata, khususnya dalam hal memanah.
Sehingga baginya berarti Rara Sudarmi yang cantik itu sudah pasti akan berada
di tangannya. Pada hari yang telah ditentukan, Rongga Puspawilaga dan Ki
Demang Wanapawira telah hadir di bawah pohon Nongko Doyong. Keduanya
telah siap dengan panah selengkapnya di tangan masing-masing.
Sebagai kehormatan terhadap Rongga Puspawilaga yang berkedudukan
lebih tinggi, maka dia disuruh memilih memanah lebih dahulu atau yang
belakangan. Karena begitu yakin akan kepandaiannya memanah, dan juga
begitu besar keinginannya akan memamerkan keahliannya, maka dengan
sombongnya dia memanah lebih dahulu. Dengan Gayanya yang di bikin-bikin,
Rongga Puspawilaga mulai melontarkan anak panahnya. Panah pertama
ternyata meleset tidak mengenai sasaran. Dia kaget, para penontonnya juga
keheranan, walaupun hatinya merasa senang, karena umumnya sudah muak
melihat tingkah lakunya.
Disusul kemudian anak panah yang kedua, dan gagal. Disusul lagi anak
panah yang ketiga, tidak juga berhasil. Dia mulai kelihatan gugup, disamping
keheranan tidak mengerti. Kenapa sasaran yang tidak begitu jauh sulit dikenai,
padahal jarak sejauh itu sudah biasa dilakukan. Bahkan yang lebih jauh lagi dia
sudah membiasakannya. Dengan lebih berhati-hati dia mulai melontarkan anak
panah yang keempat, ternyata kali ini juga tidak berhasil. Suara penonton mulai
terdengar gamrenggeng, walaupun tidak ada yang berteriak-teriak senang.
Matahari Terbit
157 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul