Page 166 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 166
tersebut. Sesaat sewaktu lelaki tersebut lengah, dengan bantuan Mbok Semi,
Rara Sudarmi berhasil melarikan diri. Dengan tergopoh-gopoh Rara
berlari menuju ke arah pohon Nongko Doyong. Setelah mengetahui
bahwa gadis tersebut lari Rongga Puspawilaga segera menyusulnya, disertai
dengan teriakan-teriakan memanggilnya.
Tetapi jarak antara lelaki pengejar dan gadis tersebut semakin
bertambah dekat saja. Lelaki tersebut mengejar dan ketawa-ketawa seperti
orang gila. Sedangkan gadis tersebut nafasnya semakin tersengal-sengal,
kakinya mulai agak sulit diajak lari cepat, sebentar-sebentar terus sandung-
sandung batu, Rongga Puspawilaga melihat gadis yang dikejarnya terjatuh,
malahan ketawanya semakin lebar. Karena dia melihat gadis calon mangsanya
itu pasti sudah tidak akan dapat berkutik lagi. Tetapi dia menjadi agak terkejut,
karena melihat gadis tersebut walaupun belum berhasil berdiri, tetapi tangan
kanannya telah siap dengan sebuah patrem, di mana perlu tentu akan
ditusukkan ke dadanya sendiri untuk bunuh diri, atau barangkali dengan sebuah
patrem tersebut garis itu akan melawannya. Sedangkan Mbok Semi masih
berusaha membangunkan momongannya.
Masih dengan ketawa-ketawa Rongga Puspawira ga mendekat dengan
pelan-pelan. Tetapi mendadak saja dia menghentikan langkahnya, dengan
pandangan kaget. Dari belakang grumbul tersebut muncullah seorang lelaki
muda dan gagah, yang diikuti oleh beberapa orang. Dialah Demang Wanapawira
dari desa Payaman, yang waktu itu sedang mengerjakan tugasnya babat alas,
dengan beberapa orang pengikutnya. Rongga Puspa wilaga mengenal Demang
yang masih pemuda itu, tetapi sejak dahulu memang dia tidak menyukainya.
Karena Ki Demang sering bertentangan pendapatnya dengan Rongga
Puspawilaga, apalagi kalau bicara tentang wanita dan kesusilaan.
Rongga Puspawilaga berkata, bahwa wanita muda tersebut adalah
selirnya sendiri, karenya Ki Demang jangan mencampuri urusanya. Tetapi
sebelum ki-demang mengucapkan kata-kata pertanyaannya, emban Mbok Semi
Matahari Terbit
153 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul