Page 70 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 70
kebaikan yang dia lakukan itu, dan pahala siapa saja yang melakukan kebaikan
itu sesudahnya).
Antara Urusan Agama dan Urusan Dunia Istilah “urusan agama” dan
“urusan dunia” ini berasal dari sabda Nabi SAW. Diriwayatkan bahwa pada
suatu hari Rasulullah SAW berjalan dengan beberapa sahabat dan melihat
orang-orang berada di pucuk pohon-pohon korma. Rasul bertanya: “apa yang
mereka lakukan di sana?”. Dijawab: “mereka sedang mengawinkan bunga-
bunga korma agar berbuah”. Nabi berkata: “saya kira itu tidak perlu”. Setelah
mendengar perkataan Nabi itu mereka berhenti melakukan pengawinan.
Ternyata pohon korma mereka kurang banyak buahnya. Merekapun
mengadukan hal tersebut kepada Nabi. Jawaban Nabi atas pengaduan ini ada
beberapa versi riwayat. Menurut riwayat Imam Muslim, bersumber dari
Thalhah ibn Ubaidillah, beliau menjawab: “yang aku katakan itu pendapatku,
jangan aku dipersalahkan karena pendapatku, tapi kalau aku mengatakan
sesuatu yang berasal dari Allah, kalian wajib mengambilnya”. Sedangkan yang
bersumber dari Rafi’ ibn Al-Khadij, Nabi menjawab: “kalau aku perintahkan
sesuatu berkaitan dengan agama ambillah, tapi kalau aku berkata berdasarkan
pendapatku, maka aku hanyalah seorang manusia (yang bisa salah bisa benar)”.
Adapun Imam Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu Hibban meriwayatkan jawaban Nabi
adalah “Kalian lebih tahu mengenai urusan dunia kalian. Jika berkaitan dengan
urusan dunia, itu terserah kalian, tapi kalau berkaitan dengan urusan agama,
serahkan kepadaku”.
Beberapa riwayat di atas berbeda tapi tidak bertentangan satu sama
lain. Intinya, ada urusan-urusan agama yang otoritasnya milik Allah dan
Rasulullah; dan ada urusan-urusan dunia yang otoritasnya “didelegasikan”
kepada umat termasuk Muhammad SAW dalam kedudukannya sebagai
manusia (basyar). Disini timbul persoalan, apa batasan antara urusan agama
dan urusan dunia?. Ada yang berpendapat bahwa “urusan agama” yang
merupakan otoritas Allah dan Rasul-Nya adalah yang berkaitan dengan akidah
Matahari Terbit
57 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul