Page 46 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 46

Pangeran Arya Wiramanggala, keturunan Kajoran, yang merupakan keturunan
           Giring, melahirkan seorang bayi yang sehat dan tampan. Amangkurat mengenal

           Panembahan Kajoran sebagai seorang ulama sepuh dan dapat menyembuhkan
           orang  sakit.  Oleh  karena  itu  puteranya  yang  cacat  dibawa  ke  Kajoran  untuk
           dimintakan penyembuhannya. Kajoran merasa bahwa inilah kesempatan yang

           baik  untuk  merajakan  keturunannya.  Dengan  cerdiknya  bayi  anak
           Wiramanggalalah  yang  dikembalikan  ke  Amangkurat  I  ditukar  dengan
           menyatakan bahwa upaya penyembuhannya berhasil.

                  Dengan demikian, menjadi benarlah bahwa pada urutan keturunan yang
           ke-7  keturunan  Ki  Ageng  Giringlah  yang  menjadi  raja,  meskipun  silsilah  itu
           diambil dari garis perempuan. Paku Buwono I adalah raja yang berdarah Giring.

                  Dalam kompleks makam Sunan Giring juga terdapat masjid, padepokan
           Ki Ageng Giring, Sendang, pohon yang berusia seusia makam. Setelah peziarah

           memasuki pintu gerbang mereka akan melewati makam para pengikut Ki Ageng
           Giring III kini juga menjadi pemakaman warga. Makam Ki Ageng Giring sendiri
           berada  di  dalam  tembok  yang  dibangun  pada  masa  Sri  Sultan  Hamengku

           Buwono IX. Kali Gowang yang mengalir di desa Giring sampai saat ini menjadi
           tumpuan  warga  desa  Giring,  Mulusan,  Karangasem  dan  desa  Sodo.  Terlebih

           pada setiap musim kemarau tiba. Sungai ini memiliki keterkaitan erat dengan
           perjuangan Ki Ageng Giring.
                  Secara  ekologis  Ki  Ageng  Giring  terbukti  mengajarkan  simbiosis

           mutualisme antara warga dengan lingkungan sekitarnya. Airnya sangat jernih
           dan tak pernah kering, mengalir sampai ke laut selatan.

                  Selain airnya yang tak pernah kering, panorama kawasan kali Gowang
           juga  amat  indah  dan  alami  sehingga  banyak  orang  yang  merasa  teduh  dan
           nyaman berada di tempat ini. Karena keberadaan makam Ki Ageng Giring ini,

           Desa Sodo memperoleh predikat sebagai desa wisata religi.
                  Setiap hari tertentu di tempat ini masyarakat sekitar sering melakukan
           berbagai macam ritual budaya yang turun-temurun dilakukan dari dahulu kala.



                                  Matahari Terbit
     33                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   41   42   43   44   45   46   47   48   49   50   51