Page 437 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 437

Selesai  shalat  anak-anak  diajak  makan.  Selesai  makan,  Kyai  Dahlan  berkata,
           “Nah, sekarang pulang dulu, kapan-kapan boleh main ke sini,” ucap Kyai Dahlan.

                  Tentu saja setelah itu tidak ada lagi cacian dan makian terhadap KHA
           Dahlan. Yang ada adalah, sekelompok anak-anak yang dengan gembira dan ceria
           belajar baca Al Qur’an, belajar agama kepada Kyai Dahlan.

           Rupanya,  Kyai  Dahlan  memanfaatkan  cacian  itu  sebagai  momentum  untuk
           mendapatkan murid baru.


           Judul   Asli   :   Kisah   KH.   Ahmad   Dahlan   Mendapatkan    Murid   Baru
           Sumber: muhammadiyah.or.id dari  Sukriyanto  AR,  Kisah-kisah  Inspiratif  Para  Pimpinan
           Muhammadiyah, hlm. 69-71.



         12) CERITA  K. H. HASYIM MUZADI


                  BANGSA  Indonesia  kehilangan  sosok  ulama  kharismatik,  intelektual,
           politikus, dan guru bangsa yang rendah hati. KH Hasyim Muzadi meninggalkan

           kita  Kamis  Pagi  (16/3)  sekitar  pukul  06.15  WIB.  Tokoh  yang  juga  salah  satu
           anggota Dewan  Pertimbangan  Presiden  itu  memiliki  spesifikasi  yang  komplit
           dan jiwa humoris.

                  Penampilan   ketua  PBNU  periode  1999-2009  yang  bersahaja,
           bersahabat, dan berbicara santun, itu telah memberikan banyak inspirasi bagi

           berbagai  pihak.  Karena  itulah  Kiai  Hasyim  mendapat  tempat  tersendiri  di
           berbagai organisasi massa Islam di tanah air. Sepanjang hidupnya Kiai Hasyim
           begitu gigih memerjuangkan nilai-nilai Islam, kebangsaan dan kenegaraan.

                  Di kalangan umat Islam, Kiai kelahiran Tuban Jawa Timur tahun 1944
           tersebut juga dikenal dengan ceramahnya yang jenaka, namun kaya akan nilai-
           nilai  kebijaksanaan.  Dengan  gaya  bahasa  dan  intonasi  yang  tepat,  beliau

           sampaikan pesan dakwah kepada masyarakat bawah, masyarakat menengah,
           hingga kalangan istana.




                                  Matahari Terbit
    424                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   432   433   434   435   436   437   438   439   440   441   442