Page 440 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 440
”Kalau pengangguran tenaga kerja masih lumayan, tapi kalau pengangguran
cinta kan bahaya,” kata Kiai Hasyim lagi.
Dengan logika itu, menurut Kiai Hasyim, ternyata para pastur itu
mengakui kebenaran ajaran agama Islam.
Cara Kiai Hasyim Muzadi yang humoris memang menjadi ciri khasnya,
terutama setiap ingin menyampaikan kritik. Kritik beliau yang dikemas secara
jenaka rupanya membuat orang yang dikritik tidak merasa sakit, namun justru
dapat menerima saran yang lucu itu.
Kiai Hasyim pernah pula bercerita saat sepanggung dengan Pak Din
Syamsudin (Ketua Umum PP Muhammadiyah waktu itu) tentang seorang
temannya yang bertitel doktor, namun bisa seketika turun drastis tingkat
keilmuannya. Tutur Kiai Hasyim, “Saya punya teman doktor, wah kalau di
universitas dia ditakuti karena ‘killer’, tapi kalau pulang dimarahi istrinya bisa
bodoh mendadak.” Ungkap Kiai Hasyim, “Ilmu yang di otak itu akan goncang
ketika ada goncangan dalam hati seseorang.”
Lanjut Kiai Hasyim sembari melirik ke Pak Din, “Pak Din ini hebat Ketua
Muhammadiyah, tapi di hadapan anak mertua, tunggu dulu.” Seloroh Kiai
Hasyim tersebut kontan disambut tawa para hadirin.
Membincang humor-humor yang pernah dilontarkan Kiai Hasyim seperti
tidak ada habisnya. Yang pasti, guyonan ala Kiai Hasyim sarat makna, kritis dan
cerdas, jauh dari kesan “vulgar” seperti sejumlah pelawak di Indonesia yang
terkesan asal mbanyol.
Kini rasa kehilangan terhadap sosok ulama humoris
yang ngemong (melayani) umat dan bangsa ini, yakni Kiai Hasyim Muzadi,
begitu membekas. Petuah dan nasihat-nasihatnya masih terngiang-ngiang di
telinga, tidak hanya di kalangan Nahdhatul Ulama, tetapi juga seluruh bangsa
Indonesia. Selamat jalan Kiai Hasyim, semoga husnul khatimah. Amin.
13) GARA – GARA FATWA ROKOK HARAM
Matahari Terbit
427 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul