Page 435 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 435
aku tidak bisa lagi menyaksikan raut muka beliau di akhir pertemuan di alam
mimpi tadi.
11) Ketika Kyai Dahlan di cemo’oh sebagai Kyai Palsu
Di awal-awal KH Ahmad Dahlan melancarkan gerakannya banyak sekali
tantangan dihadapi. Mulai dari dituduh sebagai kyai palsu, kyai kafir, kyai sesat,
Kristen Putih sampai caci maki. Bukan hanya dari mereka yang tua-tua tetapi
juga anak-anak. Mungkin, anak-anak itu cuma disuruh.
Pada suatu hari sekitar jam 9 jam 10 pagi, ketika KHA Dahlan sedang
menelaah (membaca) salah satu kitab di beranda rumahnya, ada serombongan
anak-anak yang mendatangi rumahnya sambil berteriak-teriak (mungkin ada
yang menyuruh).
“Kyai sesat, kyai sesat, kyai sesat. Kyai palsu, kyai palsu, kyai palsu …”
Mendengar suara riuh itu Kyai Dahlan keluar sambil tersenyum. Anak-
anak itu masih berteriak-teriak, “Kyai palsu, kyai palsu, kyai palsu. Kyai sesat,
kyai sesat, kyai sesat”, dan seterusnya.
Kyai Dahlan tetap berdiri di depan rumahnya memperhatikan anak-anak
itu sambil tersenyum. Bahkan kemudian Kyai Dahlan ikut bertepuk tangan
mengikuti irama teriakan anak-anak itu juga sambil menirukan apa yang
diteriakkan anak-anak itu, “Kyai palsu-kyai palsu, kyai palsu. Kyai sesat, kyai
sesat, kyai sesat.”
Mungkin karena mereka (anak-anak) itu lelah berteriak atau karena
heran, karena Kyai Dahlan tidak marah, maka mereka lalu berhenti berteriak
dan ‘mlongo dan ndomblong” (terbengong-bengong).
Ketika berhenti Kyai Dahlan bertanya, ‘Lho kok berhenti? Ayo terus! kata Kyai
Dahlan.
Karena anak-anak itu diam, kemudian dengan senyum kebapakan dan
penuh wibawa Kyai mendekati anak-anak menyalami anak-anak itu satu persatu
Matahari Terbit
422 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul