Page 438 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 438

Bahkan  saat  ceramah  Maulid  Nabi  Muhammad  SAW  di  istana
           kepresidenan, humor Kiai Hasyim begitu mengalir. Suasana pun menjadi cair.

           Beliau  berceramah  mestinya  membaca  naskah  yang  ada  di  tangannya.  Tapi
           pimpinan pesantren Al-Hikam Malang dan Depok itu malah ceramah dengan
           gaya bebas.

                  “Saya  kadang-kadang  berpikir,  ini  negara  non-Muslim,  barang  yang
           hilang, kok ketemu semua. Sementera di negara yang mayoritas Islam, barang
           yang ada, hilang semua,” demikian sindir Pak Hasyim di depan Presiden, wakil

           presiden, para menteri, dan perwakilan negara-negara sahabat. Semua yang
           hadir tertawa ngakak. Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin pun tertawa
           hingga sesekali membenahi posisi duduk dan jasnya.

                  Meski  dikemas dalam  bahasa  guyonan,  pemikiran  Kiai  Hasyim  sangat
           orisinil dan visioner. Beliau sering mengatakan, “orang zaman dulu itu, kalau

           ngomong  sesuatu  yang  berat,  bisa  dibicarakan  dengan  cara  yang  mudah.
           Sementara  orang  zaman  sekarang,  ngomong  hal  mudah,  tapi  dibicarakan
           dengan cara yang sulit dan ruwet. Menurut mereka semakin rumit ngomongnya

           semakin ilmiah,” begitu sindir Kiai Hasyim tentang perbedaan antara Kiai dan
           intelektual.

           Humor  Pak  Hasyim  bisa  meluncur  kapan  saja, baik  saat  ngobrol di  kalangan
           terbatas maupun ketika berceramah di depan ribuan jamaah pengajian. Kita
           bisa  tertawa  berulang-ulang  meski  cerita  yang  sama  sudah  pernah  didengar

           berkali-kali. Itulah kelebihan humor Kiai Hasyim. Tidak asal mbanyol, melainkan
           humor yang menyegarkan tanpa harus menyingung siapa pun.

                  Humor ala Kiai Hasyim tak ubahnya parfum penyegar udara di ruang
           hidup  yang pengap.  Kenyataannya, hidup  memang  memerlukan  humor agar
           udara  kehidupan  terasa  lebih  segar.  Humor  bagaikan  jendela  bagi  sebuah

           rumah. Lewat jendela, udara bersih akan masuk dan sirkulasi berjalan lancar.
           Dengan humor pun pikiran menjadi jernih.





                                  Matahari Terbit
    425                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   433   434   435   436   437   438   439   440   441   442   443