Page 86 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 86
diadopsi dan menjadi lembaga pendidikan umat Islam secara umum.Langkah ini
pada masa lalu merupakan gerak pembaruan yang sukses, yang mampu
melahirkan generasi terpelajar Muslim, yang jika diukur dengan keberhasilan
umat Islam saat ini tentu saja akan lain, karena konteksnya berbeda.
Pembaruan Islam yang cukup orisinal dari Kyai Dahlan dapat dirujuk pada
pemahaman dan pengamalan Surat Al-Ma’un. Gagasan dan pelajaran tentang
Surat Al-Maun, merupakan contoh lain yang paling monumental dari
pembaruan yang berorientasi pada amal sosial-kesejahteraan, yang kemudian
melahirkan lembaga Penolong Kesengsaraan Oemoem (PKU). Langkah
momumental ini dalam wacana Islam kontemporer disebut dengan ”teologi
transformatif”, karena Islam tidak sekadar menjadi seperangkat ajaran ritual-
ibadah dan ”hablu min Allah” (hubungan dengan Allah) semata, tetapi justru
peduli dan terlibat dalam memecahkan masalah-masalah konkret yang dihadapi
manusia. Inilah ”teologi amal” yang tipikal (khas) dari Kyai Dahlan dan awal
kehadiran Muhammadiyah, sebagai bentuk dari gagasan dan amal pembaruan
lainnya di negeri ini.
Kyai Dahlan juga peduli dalam memblok umat Islam agar tidak menjadi
korban misi Zending Kristen, tetapi dengan cara yang cerdas dan elegan. Kyai
mengajak diskusi dan debat secara langsung dan terbuka dengan sejumlah
agamawan di sekitar Yogyakarta. Dengan pemahaman adanya kemiripan selain
perbedaan antara Al-Quran sebagai Kutab Suci umat Islam dengan kitab-kitab
suci sebelumnya, Kyai Dahlan menganjurkan atau mendorong ”umat Islam
untuk mengkaji semua agama secara rasional untuk menemukan kebenaran
yang inheren dalam ajaran-ajarannya”, sehingga Kyai pendiri Muhammadiyah
ini misalnya beranggapan bahwadiskusi-diskusi tentang Kristen boleh dilakukan
di masjid (Jainuri, 2002: 78)
Kepeloporan pembaruan Kyai Dahlan yang menjadi tonggak berdirinya
Muhammadiyah juga ditunjukkan dengan merintis gerakan perempuan
‘Aisyiyah tahun 1917, yang ide dasarnya dari pandangan Kyai agar perempuan
Matahari Terbit
73 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul