Page 87 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 87

muslim tidak hanya berada di dalam rumah, tetapi harus giat di masyarakat dan
           secara  khusus  menanamkan  ajaran  Islam  serta  memajukan  kehidupan kaum

           perempuan.  Langkah  pembaruan  ini  yang  membedakan  Kyai  Dahlan  dari
           pembaru Islam lain, yang tidak dilakukan oleh Afghani, Abduh, Ahmad Khan, dan
           lain-lain (mukti Ali, 2000: 349-353).

           Perintisan  ini  menunjukkan  sikap  dan  visi  Islam  yang  luas  dari  Kyai  Dahlan
           mengenai posisi dan peran perempuan, yang lahir dari pemahamannya yang
           cerdas dan bersemangat tajdid, padahal Kyai dari Kauman ini tidak bersentuhan

           dengan ide atau gerakan ”feminisme” seperti berkembang sekarang ini. Artinya,
           betapa  majunya  pemikiran  Kyai  Dahlan  yang  kemudian  melahirkan
           Muhammadiyah  sebagai  gerakan  Islam  murni  yang  berkemajuan.

                  Kyai  Dahlan  dengan  Muhammadiyah  yang  didirikannya,  menurut
           Djarnawi  Hadikusuma  (t.t:  69)  telah  menampilkan  Islam  sebagai  ”sistem

           kehidupan  mansia  dalam  segala  seginya”.  Artinya,  secara  Muhammadiyah
           bukan  hanya  memandang  ajaran  Islam  sebagai  aqidah  dan  ibadah  semata,
           tetapi merupakan suatu keseluruhan yang menyangut akhlak dan mu’amalat

           dunyawiyah. Selain itu, aspek aqidah dan ibadah pun harus teraktualisasi dalam
           akhlak dan mu’amalah, sehingga Islam benar-benar mewujud dalam kenyataan

           hidup  para  pemeluknya.  Karena  itu,  Muhammadiyah  memulai  gerakannya
           dengan  meluruskan  dan  memperluas  paham  Islam  untuk  diamalkan  dalam
           sistem kehidupan yang nyata.

               Kyai  Dahlan  dalam  mengajarkan  Islam  sungguh  sangat  mendalam,  luas,
           kritis,  dan  cerdas.  Menurut  Kyai  Dahlan,  orang  Islam  itu  harus  mencari

           kebenaran yang sejati, berpikir mana yang benar dan yang salah, tidak taklid
           dan  fanatik  buta  dalam  kebenaran  sendiri,  menimbang-nimbang  dan
           menggunakan akal pikirannya tentang hakikat kehiduupan, dan mau  berpikir

           teoritik dan sekaligus beripiki praktik (K.R. H. Hadjid, 2005). Kyai Dahlan tidak
           ingin umat Islam taklid dalam beragama, juga tertinggal dalam kemajuan hidup.
           Karena itu memahami Islam haruslah sampai ke akarnya, ke hal-hal yang sejati



                                  Matahari Terbit
     74                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   82   83   84   85   86   87   88   89   90   91   92