Page 89 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 89

4.  Umat Islam kebanyakan hidup dalam alam fanatisme yang sempit, bertaklid
               buta  serta  berpikir  secara  dogmatis,  berada  dalam  konservatisme,

               formalisme, dan tradisionalisme;
            5.  dan  Karena  keinsyafan  akan  bahaya  yang  mengancam  kehidupan  dan
               pengaruh agama Islam, serta berhubung dengan kegiatan misi dan zending

               Kristen di Indonesia yang semakin menanamkan pengaruhnya di kalangan
               rakyat (Junus Salam, 1968: 33).
                  Karena itu, jika disimpulkan, bahwa berdirinya Muhammadiyah adalah

           karena  alasan-alasan  dan  tujuan-tujuan  sebagai  berikut: (1) Membersihkan
           Islam  di  Indonesia  dari  pengaruh  dan  kebiasaan  yang  bukan
           Islam; (2) Reformulasi  doktrin  Islam  dengan  pandangan  alam  pikiran

           modern; (3) Reformulasi        ajaran       dan       pendidikan        Islam;
           dan (4) Mempertahankan Islam dari pengaruh dan serangan luar (H.A. Mukti Ali,

           dalam Sujarwanto & Haedar Nashir, 1990: 332).
                   Kendati  menurut  sementara  pihak  Kyai  Dahlan  tidak  melahirkan
           gagasan-gagasan pembaruan yang tertulis lengkap dan tajdid Muhammadiyah

           bersifat  ”ad-hoc”,  namun  penilaian  yang terlampau  akademik  tersebut tidak
           harus  mengabaikan  gagasan-gagasan  cerdas  dan  kepeloporan  Kyai  Dahlan

           dengan Muhammadiyah yang didirikannya, yang untuk ukuran kala itu dalam
           konteks amannya sungguh merupakan suatu pembaruan yang momunemntal.
           Ukuran saat ini tentu tidak dapat dijadikan standar dengan gerak kepeloporan

           masa lalu dan hal yang mahal dalam gerakan pembaruan justru pada inisiatif
           kepeloporannya.

                  Kyai Dahlan dengan Muhammadiyah yang didirikannya terpanggil untuk
           mengubah  keadaan  dengan  melakukan  gerakan  pembaruan.  Untuk
           memberikan gambaran lebih lengkap mengenai latarbelakang dan dampak dari

           kelahiran  gerakan  Muhammadiyah  di  Indonesia,  berikut  pandangan  James
           Peacock  (1986:  26),  seorang  antropolog  dari  Amerika  Serikat  yang  merintis
           penulisan mengenai Muhammadiyah tahun 1970-an, bahwa: ”Dalam setengah



                                  Matahari Terbit
     76                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   84   85   86   87   88   89   90   91   92   93   94