Page 79 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 79
islamisasi. Ia tidak menggunakan cerita aslinya tetapi menggantinya dengan
unsur Islami. Seni suara juga menjadi penunjang dakwah Sunan Kalijaga,
khususnya dalam bentuk macapatan. Karya-karya Sunan Kalijaga yang terkenal
seperti Dandanggula dan lir-ilir. Lirik lir-ilir adalah sebagai berikut:
Lir – ilir, lir – ilir Tandure wis sumilir
(bangun-bangunlah tanaman telah bersemi)
Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
(telah menghijau seperti temanten baru)
Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
(Wahai penggembala-wahai penggembala panjatlah pohon belimbing itu)
Lunyu – lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotira
(walaupun licin tetaplah panjat untuk membasuh pakaian kamu)
Dodotira – dodotira kumitir bedah ing pinggir
(Pakaian-pakaian kamu yang sobek/terkoyak dibagian pinggirnya)
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
(Jahit dan perbaikilah untuk menghadap ketika sore hari)
Mumpung padang rembulane, mumpung jembar kalangane
(selagi bulan bersinar terang dan masih banyak waktu luang)
Yo surako…. Surak iyo ……
(Marilah kita bersorak surai …Ayo…!!!)
Media dakwah berupa lagu pun dipilih Sunan Kalijaga agar mudah
diterima oleh masyarakat. Alasannya, masyarakat Indonesia sudah terbiasa
dengan adanya lagu dolanan sehingga Sunan Kalijaga mengikuti arus tersebut.
Makna lagu Lir-Ilir yang dibawa Sunan Kalijaga berharap masyarakat Indonesia
dapat dengan mudah menerima agama Islam.
Menurut Sunan Kalijaga, pendekatan dakwah agama Islam yang toleran
pada budaya lokal akan membuat masyarakat semakin mendekat pada agama
Islam. Pendekatannya pun dilakukan secara bertahap dengan prinsip mengikuti
sambil mempengaruhi.
Matahari Terbit
66 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul