Page 80 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 80

Selain itu, Sunan Kalijaga juga menerapkan prinsip Walisongo dengan
           filsafat kena iwake ora buthek banyune yang berarti ikan harus ditangkap tanpa

           membuat  air  menjadi  keruh.  Melalui  media  dakwah  yang  dilakukan,  Sunan
           Kalijaga tidak ingin menimbulkan konflik dengan kerajaan-kerajaan yang ada
           sejak dahulu.

                  Sunan Kalijaga ingin memperbaiki kualitas moral masyarakat Indonesia
           pada saat itu. Pelan-pelan ajaran agama Islam dapat masuk melalui adat istiadat
           yang ada. Oleh karena itu, makna lagu Lir Ilir ini sangat dekat dengan pendidikan

           agama Islam.
                  Lagu ‘Lir Ilir’ memiliki makna yang begitu mendalam yaitu manusia harus
           bangun dari keterpurukan dan menjauhkan diri dari sifat malas. Dalam lagu ini,

           manusia digambarkan sebagai ‘tanaman’ yang sedang bersemi dan berwarna
           hijau.  Jika  ‘tanaman’  tersebut  tumbuh  besar  maka  tentu  saja  manusia  akan

           mendapatkan kebahagiaan layaknya pengantin baru yang tengah berbahagia.
                  Sementara  ‘cah  angon’  memiliki  makna  bahwa  diri  kita  sebenarnya
           mampu membawa orang lain dan dirinya sendiri ke dalam jalan yang benar.

           Adapun ‘pohon belimbing’ merupakan kiasan untuk rukun Islam yang berjumlah
           5 karena buahnya yang berbentuk bintang dengan lima ujung.

           Selanjutnya,  makna  pakaian  yang  terkoyak  bermakna  umat  manusia  harus
           selalu memperbaiki iman dalam dirinya supaya kelak dapat siap ketika dipanggil
           oleh-Nya.

                  Di akhir lagu, lirik “Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar
           kalangane” mengingatkan kita agar memperbaiki iman dalam diri selagi bulan

           masih menyinari bumi dan selagi waktu yang kita miliki di dunia masih banyak.
                  Jadi jelaslah bahwa Islam telah masuk ke Gunungkidul pada sekitar abad
           ke XVI, sebelum Gunungkidul lahir sebagai wilayah administrasi pemerintahan

           pada  Jumat  Legi  tanggal  27  Mei  1831  ,  adapun  kondisi  kehidupan
           masyarakatnya  dalam  hal  kepercayan/keberagamaannya  masih  kental





                                  Matahari Terbit
     67                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   75   76   77   78   79   80   81   82   83   84   85