Page 142 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 142

Para pemberontak tak  mampu  lagi  bergerak  di  Alas  Lo  ini.  Mereka
           mencoba melawan sebisanya. Namun tak berdaya karena kedua pasukan dari

           kedua  pademangan  ini  mengepung  dan  membantainya.  Tepat  sebelum
           Matahari terbit semua pemberontak mampu di tumpas habis di Alas Lo ini.
                  Demang  Mangun  Kartikopun  menemui  Demang  Wongso  Wirana.

           Mereka  bersalaman  merayakan  kemenangan  ini.  Kabar  keberhasilan
           penumpasan  para  pemberontak  ini  segera  disampaikan  ke  Kadipaten.  Lalu
           Raden  Tumenggung  Cakranagara  bersama  prajurit  kadipaten  dan  beberapa

           senopati  perang  Kadipaten  Redi  Kidul  mengunjungi  kedua  Demang  untuk
           memberi ucapan selamat dan memberikan hadiah kepada kedua Demang ini.
           Raden Tumenggung Cakranagara-pun memilih Alas Lo sebagai tempat untuk

           merayakan kemenangan melawan pemberontak ini. Pesta rakyatpun di gelar di
           tenggah  lebatnya  Alas  Lo  ini  berhari-hari.  Pertunjukan  berbagai  kesenian  di

           gelar sebagai perwujudan terimakasih kepada kedua Demang dan ucap syukur
           karena  terbebas  dari  para  penjahat  yang  sangat  meresahkan  kedua  warga
           pademangan  tersebut.  Raden  Tumenggung  Cakranagara-pun  menyampaikan

           ucapannya,  “Kalian  para  Demangku  yang  pemberani  Mangun  Kartiko  dan
           Wongso Wirana. Sebagai ucapan terimakasihku kepada kalian, maka kalian ku

           angkat  sebagai  senopati  dan  bertugas  di  Kadipaten.  Lalu  selanjutnya  kedua
           pademangan  ini  menjadi  satu  dan  akan  di  pimpin  oleh  seorang  anak  muda
           ksatria kepercayaanku. Maka Alas Lo inilah tetenger yang menyatukan kedua

           wilayah. Alas ini akan ku jadikan nama wilayah pademangan baru ini. Pohon Lo
           yang bergandengan itu juga yang akan selalu di jadikan tetenger anak-cucu

           kita kelak. Bahwa Pademangan ini adalah Pademangan LOGANDENG.
                  Di alas Lo ini kita di satukan. Maka untuk memimpin wilayah baru ini ku
           angkat anak muda pemberani dan berwatak ksatria kepercayaanku. Dia masih

           berumur 19 tahun, dia Demang baru di Pademangan Logandeng ini. Dan segala
           sesuatunya  akan  diurusi  oleh  Demang  Logandeng  yang  bernama Ki  Demang
           Mangun  Wirana” Merasa  heran  atas  keputusan  Sang  Adipati  karena



                                  Matahari Terbit
    129                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   137   138   139   140   141   142   143   144   145   146   147