Page 143 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 143
mengangkat seorang anak muda yang baru saja akhil balik, kedua demang itu
berkata, “Demi bumi perdikan ini kami bersedia mengemban tugas seberat
apapun. Tetapi menyerahkan kepemimpinan pada anak muda yang baru saja
akhil balik adalah sangat mengkhawatirkan kami. Apalagi wilayah pademangan
ini menjadi sangat luas. Pilihlah saja salah satu dari kami untuk memimpin
pademangan baru ini” ujar Demang Mangun Kartika. “Hutan-hutan yang masih
angker dan lebat, aliran sungai yang sangat melimpah airnya, tanah yang subur
akan sangat berbahaya jika di serahkan pada anak muda yang belum
berpengalaman di medan perang dan pemerintahan” timpal Demang Wongso
Wirana. Mendengar masukan dari kedua Demang itu, Raden Tumenggung
Cakranagara- pun mengajukan syarat kepada Mangun Wirana muda.
“Sanggupkah engkau menjejakkan setapak demi setapak kakimu menyusuri
sungai dari Sepat sampai Alas Gambir. Buatlah tetenger tapal batas wilayah
yang engkau sanggupi untuk kau pimpin dalam satu malam tanpa menyiksa
alang-alang dan membunuh hewan sekecil apapun yang akan menempel di
tubuhmu? Jika engkau mampu membuktikan, tampuk pimpinan Pademangan
Logandeng ini akan kuserahkan sepenuhnya padamu” demikian syarat yang di
ajukan Raden Tumenggung Cakranagara.
Dengan gagah berani Mangun Wirana-pun menyanggupinya. Mangun
Wirana melaksanakan tugas itu disaat semua rakyat masih berpesta pora di Alas
Lo. Selanjutnya Pademangan baru yang bernama LOGANDENG ini di pimpin
seorang lelaki muda sakti mandra guna berwatak ksatria bernama Mangun
Wirana. Lalu Ki Mangun Kartiko dan Ki Wongso Wirana pun bertugas di
Kadipaten sebagai Senopati disana.
Sekarang ini sesuai data terbaru yang dimuat dalam web milik desa
logandeng jumlah penduduknya sebagai berikut;
Jumlah jiwa 8272 orang
Jumlah laki-laki 4128 orang
Jumlah perempuan 4144 Orang
Jumlah Kepala Keluarga 2521 KK
Matahari Terbit
130 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul