Page 145 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 145
Bangunan Masjid Al-huda Playen yang lama
Masjid Al-Huda termasuk masjid Kuno yang dibangun tahun 1800-an
yang lalu. Masjid Alhuda disebut Masjid Krajan, karena dibangun di atas tanah
pemberian Kraton Ngayogyakarto Hadiningrat. Ada 5 masjid krajan yang
dibangun atas pemrakarsa Sultan HB VIII, antara lain Masjid Al Huda Sumberjo
Ngawu Playen; Masjid di komplek Makam Sada Paliyan; Masjid Wonosari (dekat
makam), Masjid Semanu, dan Masjid Ponjong.
Pada awalnya Masjid dibangun seluas 160 m2 di atas tanah seluas 5.295
m2, kemudian diperluas menjadi 224 m2. Masjid Al Huda merupakan hadiah
dari Kraton, ketika Muhammad Dasuki menjadi Naib Kapanewon (kecamatan)
Playen, pernah bertugas menikahkan keluarga Kraton, karena waktu itu Naib
tidak digaji, sebagai gantinya hadiah berupa tanah.Tanah hadiah tersebut
dikukuhkan dengan SK Gubernur Nomor 2 tahun 1960, tentang pemberian hak
milik atas tanah yang dibagi untuk Masjid dan M. Dasuki. Sejak tahun 1960
masjid Al Huda digunakan untuk menikahkan pengantin, kebetulan di dekatnya
dibangun Kantor Urusan Agama (KUA) kecamatan Playen.
asjid Al Huda menurut H. Zuhari BA, Takmir Masjid Al Huda, kepada KH
Jumat (03/07/2015) menyatakan, Masjid Al Huda pernah dimanfaatkan sebagai
markas Tentara Pemuda Muhammadiyah yang disebut Hizbullah pada masa
perang kemerdekaan. Hizbullah dipimpin M. Abdani, penerus M Dasuki.
Matahari Terbit
132 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul