Page 30 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 30

lama  semakin  ramai.  Beberapa  waktu  kemudian,  R.  Suromejo  pindah  ke
           Karangmojo.

                  Perkembangan penduduk di daerah Gunungkidul itu didengar oleh raja
           Mataram Sunan Amangkurat Amral yang berkedudukan di Kartosuro. Kemudian
           ia  mengutus  Senopati  Ki  Tumenggung  Prawiropekso  agar  membuktikan

           kebenaran  berita  tersebut.  Setelah  dinyatakan  kebenarannya,  Tumenggung
           Prawiropekso menasehati R. Suromejo agar meminta ijin pada raja Mataram,
           karena daerah tersebut masuk dalam wilayah kekuasaannya.

                  R.  Suromejo  tidak  mau,  dan  akhirnya  terjadilah  peperangan  yang
           mengakibatkan dia tewas. Begitu juga 2 anak dan menantunya. Ki Pontjodirjo
           yang merupakan anak R Suromejo akhirnya menyerahkan diri, oleh Pangeran

           Sambernyowo  diangkat  menjadi  Bupati  Gunungkidul  I.  Namun  Bupati  Mas
           Tumenggung Pontjodirjo tidak lama menjabat karena adanya penentuan batas-

           batas daerah Gunungkidul antara Sultan dan Mangkunegaran II pada tanggal 13
           Mei  1831.  Gunungkidul  (selain  Ngawen  sebagai  daerah  enclave
           Mangkunegaran)  menjadi  kabupaten  di  bawah  kekuasaan  Kasultanan

           Yogyakarta.  Mas  Tumenggung  Pontjodirjo  diganti  Mas  Tumenggung
           Prawirosetiko, yang mengalihkan kedudukan kota kabupaten dari Ponjong ke

           Wonosari.
                Menurut  Mr  R.M  Suryodiningrat  dalam  bukunya ”Peprentahan  Praja
           Kejawen” yang  dikuatkan  buku de  Vorstenlanden terbitan  1931  tulisan  G.P

           Rouffaer, dan pendapat B.M.Mr.A.K Pringgodigdo dalam bukunya Onstaan En
           Groei  van  het Mangkoenegorosche  Rijk,  berdirinya  Gunungkidul  (daerah

           administrasi)  tahun  1831  setahun  seusai  Perang  Diponegoro,  bersamaan
           dengan     terbentuknya    kabupaten    lain   di   Yogyakarta.   Disebutkan
           bahwa ”Goenoengkidoel, wewengkon pareden wetan lepen opak. Poeniko siti

           maosan dalem sami kaliyan Montjanagari ing jaman kino, dados bawah ipun
           Pepatih  Dalem.  Ing  tahoen  1831  Nagoragung  sarta  Mantjanagari-nipoen
           Ngajogjakarta sampoen dipoen perang-perang, Mataram dados 3 wewengkon,



                                  Matahari Terbit
     17                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   25   26   27   28   29   30   31   32   33   34   35