Page 29 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 29
tersebut gagal total karena banyak halangan. Di tahun 1754 itu pula, Ki Bagus
Damar Wono Pawiro dikukuhkan menjadi demang di Piyaman.
"Tahun 1755 ada perjanjian Giyanti," tambahnya.
Kemudian pada 1756 munculah sayembara Babad Alas Nongko Doyong
dan lantas disanggupi Wonopawiro. Kemudian tahun 1757 Sri Sultan I
menginvestigasikan hasil kerja Wonopawiro ternyata hasilnya bagus. Di tahun
itu pula Sri Sultan HB I memerintahkan Wonopawiro menjadi bupati
Gunungkidul I.
Namun karena kenegarawan Wonopawiro, ia tidak bersedia menjadi
Bupati Gunungkidul. Oleh karena itu jabatan bupati jatuh pada Prawiro Setiko
terlebih dahulu dan Wironegoro menjadi patih atau wakilnya.
"Saat itu sudah ada dua Kadipaten yaitu Kadipaten Semingkar di Sambi
Pitu dan Kadipaten Ponjong. Jika Wonopawiro bersedia jadi Bupati maka akan
ada wilayah yang iri," katanya.
Ki Bagus Damar Wono Pawiro lahir pada 1718 di Buyutan Ngawen
kemudian pindah ke Katongan Nglipar. Kemudian pada 1735 pindah ke
Piyaman, saat itu Wono Pawiro mulai membangun Perkampungan Piyaman.
Piyaman diambil dari frasa 'Sepi dan Aman'.
Adapun kisah berdirinya Gunungkidul fersi pemerintah yang dimuat
dalam web.nya , kedua sumber yang penulis muat dalam buku ini diharapkan
dapat saling melengkapi informasi untuk para penerus generasi masa depan,
naskah yang penulis peroleh dari web.com adalah sebagai berikut;
Pada waktu wilayah yang sekarang ini bernama Kabupaten Gunungkidul
masih merupakan hutan belantara, terdapat suatu desa yang dihuni oleh
beberapa orang pelarian dari Majapahit. Desa tersebut adalah Pongangan, yang
dipimpin oleh R. Dewa Katong yang merupakan saudara raja Brawijaya. Setelah
R Dewa Katong pindah ke desa Katongan 10 km utara Pongangan, puteranya
yang bernama R. Suromejo membangun desa Pongangan, sehingga semakin
Matahari Terbit
16 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul