Page 127 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 127
Dengan niatan ikhlas dan mencegah kemungkaran yang ada di lembaga
Amal Usaha Muhammadiyah akhirnya kami diberikan bekal untuk menjelaskan
kepada kepala sekolah ketika melakukan penolakan terhadap penarikan iuran
anggota IPM di sekolah-sekolah Muhammadiyah:
1. Bahwa iuran IPM setiap siswa mestinya include menjadi satu dalam
pembayaran SPP setiap bulan.
2. IPM Wilayah DIY sudah berkoordinasi dengan Majlis Dikdasmen agar
mengintruksikan kepada sekolah-sekolah SMP/MTs/SMA/SMK/MA untuk
iuran anggota IPM (siswa) di hitung dan dibayarkan bersamaan dalam
penarikan SPP bulanan.
3. Kepala sekolah yang berkeberatan menyelesaikan pembayaran iuran IPM
agar membuat surat pernyataan berkeberatan kepada Majlis Dikdasmen.
Berdasarkan pada selembar kertas itulah 2 (dua) bulan kemudian kami
mendatangi kembali SMP Muhammadiyah Semin untuk menagih janji yang
katanya akan membayar di bulan berikutnya, sesampainya di Semin kami harus
berdiskusi kembali tentang eksistensi IPM di sekolah.
Kami waktu itu (Mas Mukayat SMAM Wno) , Mas Sunardi (SMAM Wno),
Penulis (PGAM Wno) , mbak Nurhidayati (SMPM Wno), mbak Hidayatun (SPGM
Wno), mbak Nur’Aini Rosyidah (SMAM Wno), yang diamanahi untuk
menggerakkan roda organisasi IPM Gunungkidul oleh senior (Mas Hardi
Wiyono (alm) menyadari belum tahu banyak tentang IPM, oleh karena itu kami
memohon pengertian dari kepala sekolah untuk menunaikan kewajiban
membayarkan iuaran IPM yang telah dikumpulkan oleh sekolah melalui
penarikan SPP setiap bulannya, karena itu hak Kami, dan kami berjanji siap
untuk memberdayakan IPM Gunungkidul untuk kepentingan para pelajar
Muhammadiyah setelah selesai acara Muktamar di Jakarta nanti.
Namun jikalau Bapak selaku kepala sekolah berkeberatan untuk
membayarnya mohon sesuai dengan arahan teman-teman dari IPM Wilayah
DIY , bapak kami persilahkan mebuat pernyataan tidak sanggup membayar
Matahari Terbit
114 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul