Page 129 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 129

Plosokerep (Patuk) menurut penuturan Bapak H.Rachim aktivis PII dan
                           simpatisan  Masyumi  dan  PSII  selaku  salah  satu  tokoh  Islam

                           bermanhaj Muhammadiyah yang lahir pada tanggal 7 Agustus
                           1946  putra  dari  Bapak  Hasan  Dikromo  alias  Ngadiyo,  Ketika
                           wawancara  dengan  penulis  pada  hari  Rabu  8  Maret  2013

                           mengatakan bahwa pergerakan Muhammadiyah sudah tampak
                           ketika beliau masih duduk di Sekolah Dasar kelas 4.
                   Dahulu  sudah  ada  tokoh-tokoh  Islam  yang  melakukan  dakwah  yang

           bermanhaj Muhammadiyah, seperti; Bapak Abdul Qohar (dari Getas,Playen),
           Bapak  Marzuki  (dukuh  Ploso  kerep),  Bapak  Hilman  Ghazali  (Mubaligh)  dan
           Bapak Zaidun (Pengkok/KUA Patuk), diawal dakwah Islam di Ploso Kerep cukup

           adem  dan  tingkat  keberterimaan  faham  Muhammadiyah  oleh  masyarakat
           cukup baik, namun setelah kedatangan Bapak Dimyati (NU), yang menyebarkan

           faham  yang  berbeda  sehingga  masyarakat  Plosokerep  menjadi  ‘dikhotomis’
           (terbelah), kemudian datang tokoh Islam dari Mulusan aktivis Masyumi yang
           bernama Bapak Suyitno, yang pada akhirnya tokoh pendatang ini memperkuat

           laju gerak Muhammadiyah. Di wilayah Kecamatan Patuk.
                  Akhirnya  Patuk  (Plosokerep)  disamping  memiliki  binaan  jama’ah-

           jama’ah masjid juga dapat mengusahakan amal usaha berupa Sekolah Dasar
           Muhammadiyah di Jelok, TK ABA di Plosokerep, TK ABA Widoro Kulon, TK ABA
           Bunder,  SMP  Muhammadiyah  Ngoro-oro,  TK  ABA  Terbah,  kemudian  Bapak

           Basuki  dan  Bapak  Mujikan  di  damping  oleh  Bapak  Rachim  mengupayakan
           berdirinya SMK Muhammadiyah Patuk yang berada di Putat, mereka berjibaku

           mencari bantuan untuk membeli tanah dan bangunan bekas sekolah SMK Tri
           Sakti yang gulungtikar untuk dijadikan wakaf yang dinadziri Muhammadiyah.
                  Lain lagi dengan Kecamatan Panggang yang kala itu Bapak Muhammad

           Ramelan  sebagai  kepala  KUA  Panggang  bersinergi  dengan  Bapak  Muh  Musa
           (dari Jogokaryan) melakukan tugas dakwah Muhammadiyah, kegigihan kedua
           tokoh ini mendapatkan support pula dari rekan-rekan yang ada di Wonosari



                                  Matahari Terbit
    116                           Diatas Seribu Bukit
                                             Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul
   124   125   126   127   128   129   130   131   132   133   134