Page 459 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 459
Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang mempunyai ribuan sekolah,
namun hanya diberi jabatan Wamen. Menurut penulis, Prof. Mu’ti sangat
mumpuni dengan keilmuan dan pengalaman yang dimiliki di bidang Pendidikan.
Tapi Prof. Mu’ti, memilih jalan lain dengan tidak menerima posisi tersebut,
tentu saja dengan pertimbangan yang matang dari beliau secara pribadi dan
dikonsultasikan dengan Muhammadiyah.
Tradisi pimpinan Muhammadiyah memang tidak ‘gila’ jabatan, tidak
langsung menerima, bahkan cenderung menolak. KH. Abdur Rozaq Fachruddin
(Pak AR) adalah contoh pimpinan Muhammadiyah yang berkali-kali pernah
menolak tawaran jabatan, dari Lurah hingga Anggota MPR, Pak AR menolak
dengan cara yang baik.
Meskipun demikian, Muhammadiyah tidak anti-jabatan. Bagi orang
Muhammadiyah jabatan adalah amanah, pengabdian, yang didedikasikan untuk
bangsa. Karena secara organisasi, Persyarikatan akan selalu mendukung
kebijakan Pemerintah selama itu baik dan memberikan manfaat bagi
masyarakat luas. Namun, Muhammadiyah akan tetap memberikan kritik yang
membangun (konstruktif) bagi Pemerintah ketika ada hal yang di nilai kurang
baik dan berdampak negatif bagi rakyat dan alam.
Dengan demikian, ada atau tidaknya tokoh atau kader Muhammadiyah
dalam lingkaran Pemerintahan, tidak akan merubah sikap Muhammadiyah.
Sikap kritis Muhammadiyah tentunya akan tetap di sampaikan jika ada sesuatu
yang tidak sesuai, karena sejatinya kritikan yang dilakukan adalah untuk
kebaikan bersama. Hal yang perlu dicatat, mengkritik bukan berarti anti-
pemerintah atau tidak mendukung kebijakan pemerintah.
Dan Muhammadiyah terus bergerak, mendukung pemerintah melalui
kerja-kerja amal sosial yang digelutinya untuk bangsa. Siapapun dan kapanpun
Muhammadiyah akan berkerja membantu negara, dan mengindahkan hukum,
undang-undang, dan falsafah bangsa yang sah sebagaimana tertuang
dalam Kepribadian Muhammadiyah.
Matahari Terbit
446 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul