Page 58 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 58
ada di Kembang Lampir Panggang, hasil penelusuran penulis didapatkan
informasi bahwa keberadaannya diantara abad pertengahan XV (1450) sampai
dengan abad XVI (1581) .
1. Strategi Dakwah Islam di Nusantara
Konon kabarnya Ki Ageng Giring (Paderesan) dengan Ki Ageng
Pemanahan bersama-sama nyantri ke Sunan Kalijaga di Pajang setelah dianggap
mencukupi bekal ilmu agamanya diutuslah keduanya untuk berdakwah ke
wilayah Gunungkidul dimana kondisi kepercayaan/ keberagamaannya tidak
jauh berbeda dengan wilayah-wilayah lainnya diantaranya masih menganut
Budha dan Hindu yang berlatar animisme dan dinamisme, kita tahu periode
Hindu-Buddha mulai abad ke-8 M hingga jatuhnya kerajaan Majapahit pada
awal abad ke-16 M meninggalkan budaya yang tertanam kuat dalam
masyarakat Jawa. Sehingga budaya kuno masih memiliki pengaruh yang sangat
kuat bagi masyarakat Jawa. Orang Jawa tetap setia pada agama dan
kepercayaan kuno mereka, semua ajaran mereka berpusat pada kepercayaan
mistis. Maka, melihat keadaan masyarakat Jawa yang masih tenggelam dalam
peradaban Jahiliyah dan perilakunya yang tidak terpuji, tidak mungkin dilakukan
perubahan agama secara tiba-tiba, dari keyakinan Buddha-India menjadi ke
Islam. sehingga dakwah Islam yang dilakukan masih menggunakan taktik dan
strategi gurunya (Sunan Kalijaga).
Dalam menyebarkan ajaran Islam, ia tetap mengenakan pakaian adat Jawa
setiap hari dengan memasukkan unsur Islam. Hal ini dilakukan agar masyarakat
dapat menerima kehadirannya di antara mereka. Selain itu, Sunan Kalijaga juga
menggunakan strategi dakwah untuk menyebarluaskan ajarannya, dengan
menggunakan sarana/media, diantaranya:
1). Menggunakan Media Wayang
Sunan Kalijaga menggunakan wayang sebagai salah satu alat
dakwahnya. Saat itu, kesenian wayang sangat digemari oleh masyarakat. Ia juga
merantau ke daerah Pajajaran dan Majapahit untuk menjadi dalang. Jika
Matahari Terbit
45 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul