Page 55 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 55
terbuat dari kayu jati. Sampai saat ini, empat tiang utama masjid beserta tumpuk
joglonya masih kokoh. Hanya saja, gebyok yang mengelilingi masjid sudah diganti
dengan tembok.
Sejak dipindah ke Dusun Kepek I, Masjid Nurul Huda dirawat oleh seorang
penghulu atau naib bernama Mbah Duki. Dia merupakan satu diantara naib yang
bertugas di pakewon (KUA) wilayah Wonosari. Selama dirawat oleh Mbah Duki,
masjid menjadi salah satu pusat kegiatan agama Islam di Kota Wonosari. Bahkan
banyak kaum perempuan yang tinggal di sekitar pasar Wonosari yang
melaksanakan shalat di masjid ini.
Dalam perjalanannya, sekitar tahun 1952, Masjid Nurul Huda Gunung Kidul
sempat sepi karena berdirinya Masjid Agung Al Ikhlas yang berada di pusat kota.
Warga yang awalnya melaksanakan shalat Jum’at di Masjid Nurul Huda diminta
untuk menjalankan ibadah di Masjid Agung. Setelah sempat vakum lama untuk
kegiatan shalat Jum’at, mulai 2006, usai bencana alam gempa bumi dahsyat yang
melanda Yogyakarta, Masjid Nurul Huda kembali digunakan untuk kegiatan shalat
Jum’at.
Masjid Nurul Huda merupakan salah satu masjid tertua di Gunungkidul.
Meski sudah mengalami renovasi, pengurus masjid masih mempertahankan bentuk
aslinya. Hanya saja, saat ini bedug yang ada di masjid sudah tidak terlacak
keberadannya. Dulu saat Masjid Agung dibangun, bedugnya dipindah kesana.
Masjid-masjid tua dan bersejarah lainnya yang berada di Gunungkidul
diantaranya masjid al-Husna (1926) yang berada di desa Getas Playen, masjid al-
Uula yang berlokasi di Dusun Sumber Kidul, desa Ponjong , Kecamatan Ponjong ,
masjid Sunan Kalijaga yang berdiri sekitar tahun 1505M adapun letaknya berada di
dusun Blimbing, kalurahan Girisekar, kecamatan Panggang juga masjid Al-Jami’
Wonodoyo yang terletak di dusun Wonodoyo, Kalurahan Sumbergiri, Ponjong yang
didirikan pada tahun 1824 oleh R.K.H Muh.Ichsan.
Sebagaimana fungsi dan guna masjid didirikan maka masjid Nurul Huda
yang berada di dusun Kepek I, Kepek, Wonosari dahulu pun juga dijadikan komplek
Pendidikan Islam bernama Madrasah Menengah Islam (MMI), yang tenaga
pengajarnya kebanyakan dari luar Gunungkidul, mulai dari Kulon Progo, Bantul.
Matahari Terbit
42 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul