Page 156 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 156
Untuk memakmurkan masjid dan mempercepat proses pembangunan
pengajian yang biasanya hanya setiap malam selasa yang di asuh oleh Bapak
H.Moh.Badaruddin di tambah dengan malam ahad yang di isi secara bergilir
oleh Bapak H.Wagiran,BA, Bapak H.Muh Husiein, Bapak H.Paikun,WP,BA, Bapak
H.Anas Ngabid,BA, Bapak H.Muh.Hanie, Bapak Drs.H.Zamari.
Pada awal kepengurusan masjid agar supaya lincah dan energik maka
diminta kepada Bapak.Darmawan,S.Gz untuk menjadi takmir dari kalangan
muda, kemudian secara bergantian berikutnya Bapak Mahmud Fauzi, Bapak Edi
Purwoharjono, Bapak Winarto,S.Pd, dan berikutnya balik lagi ke Bapak Mahmud
fauzi selanjutnya Bapak Nuryanto Ruaidi,M.A, pada masa Bapak Nuryanto
Ruaidi ini, masjid dirombak total bentuk bangunannya agar mengikuti zaman
sekaligus diupayakan penambahan luas tanah wakaf dengan cara gotong royong
membeli tanah di sekitarnya dengan maksud wakaf bersama.
Adapun bentuk bangunan masjid Al-Mubarrok lebih elegan dirancang oleh
Bapak Handoko,M.T, dan Bapak Ir.Suyoto dengan luas bangunan 12 x 15m .
Insya Allah dengan perluasan tanah wakaf yang di nadziri
Muhammadiyah ini akan membawa berkah dan juga akan mengantarkan
warganya menuju masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Kegiatan kemasjidan/keagamaan Islam yang sudah semenjak ada di
Mushalla Baiturrahmah adalah; pengajian tafsir alqur’an dan amalan setiap
malam selasa yang kemudian sekarang berubah malam Rabu secara bergilir dari
rumah-ke rumah anggota jama’ah, pengajian umum setiap malam ahad setelah
Isya’, pengajian remaja dengan mengibarkan panji AMB (Angkatan Muda
Matahari Terbit
143 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul