Page 95 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 95
mars tersebut diwariskan oleh Bapak Imam Nawawi ayahanda Bapak
H.ZAmroni, Bapak H.Subardi yang dulu belajar di Pondok pesantren al-Munawir
Krapyak dan disore hari sering mengaji di al-Falah Kauman Yogyakarta, yang
pada akhirnya mendapatkan pembantunya Bapak H.Hajid yang bernama Ibu
Parinah yang berasal dari Branjang Karangmojo.
Awal pertemuan Bapak Imam Nawawi dengan Ibu Parinah (dikisahkan
oleh Bapak H.Subardi Ketika penulis berkunjung ke rumah beliau di Munggur
Sabtu 4 Maret 2023) Ketika itu Bapak Imam Nawawi dimintai bantuan oleh Kyai
Haji Hajid untuk mengambilkan buku bahan mengajar di al-Falah yang
ketinggalan;
“ Wie… tulung jupukno buku sing arep disinau dino iki!”
“ wonten pundi yai!?” jawab imam Nawawi
“ Namg won mejo ngomah, mengko ono Parinah pembantuku, jaluko tulung kon
jupukne, ngono yo”
“ injih Sendiko Yai..!” jawab Nawawi sambil keluar ruang belajar
Dari sinilah mungkin takdir cinta antara Bapak Imam Nawawi dengan Ibu
parinah mulai bersemi
Mungkin karena makna syair dalam lirik lagu Mars berbahasa Jawa yang
sederhana namun memiliki jamahan makna yang mampu menggugah semangat
untuk hidup selalu mencari ilmu dengan sebuah keyakinan bahwa kebahagiaan
dunia akhirat akan dapat diraih hanya dengan ilmu, maka lagu mars itu
terhunjam dalam sanubari yang kemudian terwarisi oleh putra putrinya.
Matahari Terbit
82 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul