Page 300 - MATAHARI TERBIT DIATAS SERIBU BUKIT- 2023
P. 300
seperti yang telah dilakukan oleh pereode-pereode sebelumnya.
Ada kisah yang menarik pada suatu malam Ahad Pahing kami tim mubaligh
yang ke jalur Giring selatan menggunakan mobil merk Suzuki carry berwarna
Metalik milik bapak alm.H.Sukasno,S.Pd yang sekaligus menjadi menyusuri
jalan Ki Ageng Giring, kebetulan tim mestinya terdiri dari 7 orang namun
hanya ada 6 orang yang bisa berangkat, yaitu; Bapak Drs. Rubino,Bapak
Taufiq Salyono,S.Pd, Bapak Susmantoyo, penulis, Bapak Samijan,S.Ag dan
Bapak H.Sukasno, S.Pd, padahal di Giring bagian selatan ada 7 tempat
pengajian, yaitu Pedusunan Singkil, Pengos (Blimbing), Pulebener, Bulu,
Gunung dowo, Pule rejo dan Nasri. Ketika itu hujan rintik-rintik menemani
kami sambil mengatur strategi agar jama’ah tidak kecewa karena tidak
kehadiran kami, maka kesimpulan rapat singkat di mobil penulis mendapat
jatah 2 tempat di Bulu dan Singkil karena jalan beraspal dan satu jalur agak
berdekatan, Drs.Rubino ngisi di Gunung dowo, Bapak Susmantoyo
mendapat jatah Pulerejo, Pak Taufiq Salyono mendapat jatah Nasri, sedang
pak Sukasno, S.Pd mendapatkan jatah di Pule bener dan Bapak Samijan, S.Ag
mendapat Pengos (Blimbing).
Singkat cerita tugas penulis di Bulu dapat selesai kemudian diantar salah
satu jama’ah yang membawa motor menuju ke pedusunan Singkil, setelah
lama di singkil selesai kira-kira jam 21.30 tiba-tiba bel Hp berbunyi, ; “ Pak
Mahmud tulung sing Pengos di cukupke sisan!” suara perintah pak
Samijan,S.Ag, terdengar pula suara riuh dan gaduh di Hpnya sehingga cukup
mengganggu komunikasi kami
“ Lha kena apa , Pak !?” tanyaku
“ Ini mobilnya keplater kubangan tidak bisa jalan, ini sedang
dibantu jama’ah untuk mengangkatnya..!” , jawabnya sambal terengah
“ OOo alah, oke saya tak ke Pengos (Blimbing) sekarang!”
Segera bergegas penulis menuju ke-arah utara tujuan ke Pengos
(Blimbing), jalan kaki menggunakan papah daun pisang pengganti
Matahari Terbit
287 Diatas Seribu Bukit
Sejarah Pergerkan Muhammadiyah Gunungkidul